The Death is Calling “Mei!!” Terang. Sinar lampu menyorot mataku. Aku terbangun. Butuh waktu sepersekian detik bagiku untuk menyadari ini kamarku dan ini masih tengah malam. Akhir-akhir ini, entah mengapa aku terbangun tengah malam. Aku meraba-raba meja di tepi tempat tidurku, mencari kacamataku. Dan seperti biasa, aku tidak menemukannya. Huff.. Terpaksa aku bangun dari tempat tidurku dan mulai mencari ke seluruh kamarku sambal meraba-raba. Ketemu. Dibawah tempat tidur. Mungkin terjatuh. Dan seperti biasa, aku duduk beberapa saat mendengar sekelilingku dengan seksama. Sunyi. Aku yakin ada seseorang yang memanggilku sehingga aku bangun dari tidurku. Tetapi setelah aku bangun yang kudapati hanya sunyi di kamarku sendiri. Apa aku mulai berhalusinasi karena ujian semakin dekat? Entahlah. Aku mematikan lampu dan naik ke tempat tidur. ……………………………………………………………………………………………………… “Hey” sapa Rei menghentikan lamunanku. “Ah.. Hey” aku balik menyapanya. Rei adalah temanku