Sehat secara mental adalah hak asasi manusia, termasuk di dunia kerja. Meski demikian, isu ini masih menjadi momok di berbagai lini pekerjaan, terutama sektor swasta ataupun informal, di mana pengawasan akan kesehatan dan keselamatan pekerja masih kurang.
Padahal, saat seseorang sehat secara mental, hasil kerjanya
berpotensi lebih baik, yang tentu merupakan hal positif untuk perusahaan. Di
lain sisi, buruknya kesehatan mental pekerja turut memengaruhi kesehatan
fisiknya. Pekerja berisiko lebih sering mengalami sakit kepala, gangguan
pencernaan, insomnia, terlalu kurus atau gemuk, punya gangguan mental, dan
lainnya. Deretan hal tersebut tentu dapat merugikan perusahaan.
Pekerja dengan Mental Sehat
Orang yang sehat secara mental bukan hanya orang yang tidak
punya gangguan mental. Orang yang bermental sehat adalah orang yang dapat belajar,
bekerja, dan mengetahui kemampuan dirinya lebih baik. Tidak hanya itu, mereka
pun lebih bisa mengatasi berbagai tekanan hidup serta memberi kontribusi lebih
pada lingkungannya.
Hampir semua perusahaan tentu lebih senang mempekerjakan orang
bermental sehat sedangkan perusahaan yang baik akan menjaga kesehatan
pekerjanya.
Situasi Kerja yang Berpotensi Tingkatkan Masalah Mental
Kita memang tidak selalu bisa memilih tempat, perusahaan,
rekan, ataupun atasan saat bekerja. Namun jika bisa memilih, sebaiknya hindari situasi
kerja yang berpotensi meningkatkan masalah mental pada seseorang.
Situasi tersebut dapat beragam, salah satu contohnya adalah beban
kerja berlebih, misal karena kurang staf atau pelit anggaran. Contoh lainnya
adalah pekerjaan dengan jam kerja panjang dan tanpa interaksi sosial serta pekerjaan
dengan budaya toxic di mana memungkinkan terjadinya perilaku negatif seperti
bullying, kekerasan, pelecehan, pengucilan dan lainnya.
Pekerjaan tanpa jenjang karir atau sarana pengembangan diri,
pekerjaan dengan sistem micro managemenet atau atasan otoriter,
pekerjaan tanpa jobdesk yang jelas, serta lingkungan kerja acuh tak acuh,
juga dapat meningkatkan masalah mental pekerja.
7 Tips Bertahan untuk Tetap Sehat Mental di Dunia Kerja
Memang sulit untuk memprioritaskan kesehatan mental saat
bekerja, apalagi jika Anda memiliki beban kerja berat, ritme kerja cepat, dan
situasi yang kurang mendukung. Meski demikian, melakukan beberapa hal berikut
dalam keseharian mungkin bisa membuat perubahan besar dalam hidup Anda.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba
1. Luangkan Waktu untuk Tidak Bekerja
Bekerjalah dengan efektif di waktu kerja. Saat waktunya
istirahat, meski hanya 30 menit, beristirahatlah. Benar-benarlah beristirahat, bahkan
usahakan untuk tidak memikirkan pekerjaan.
Misalnya saat jam makan siang, pergilah makan siang keluar, jangan
makan di meja kerja. Cara lain bisa dengan jalan-jalan atau duduk-duduk
sebentar di sekitar lingkungan kantor sambil menikmati cuaca dan pemandangan
sekitar.
Bila hal tersebut sulit dilakukan, gunakan waktu di
perjalanan saat pergi dan pulang kerja. Coba bersantai di waktu tersebut, misal
dengan mendengarkan musik, menonton film, dan lainnya. Yang jelas tidak memikirkan
pekerjaan sementara waktu.
Mencuri-curi waktu di kesempatan-kesempatan kecil tersebut dapat
meringankan stres, meningkatkan energi, dan membuat Anda lebih produktif.
2. Lakukan Sesuatu yang Anda Bisa
Melakukan sesuatu yang kita bisa memberikan dampak positif
untuk diri kita sendiri. Carilah hobi dan fokus pada hal tersebut. Jika kantor
menyediakan komunitas, misalnya klub olahraga atau lainnya, ikuti saja.
Klub olahraga kantor tidak hanya membuat Anda lebih sehat
namun juga meningkatkan koneksi Anda. Kedua hal tersebut, olahraga dan interaksi
sosial, baik untuk kesehatan mental.
Jika kantor tidak menyediakan komunitas untuk menyalurkan
hobi, carilah di tempat lain. Memiliki keahlian dan kenalan di bidang tertentu,
meski informal, akan meningkatkan rasa percaya diri Anda dan baik untuk
kesehatan mental.
3. Pulang Tepat Waktu
Jangan jadikan lembur kebiasaan. Lemburlah saat kondisi mendesak
bukan setiap hari. Bekerjalah dengan efektif di jam kerja agar Anda tidak perlu
lembur. Bekerja dalam durasi yang panjang tidak menjadikan Anda produktif. Hal tersebut
justru bisa membuat Anda kurang fokus. Dalam jangka lama, kondisi ini pun tidak
baik untuk kesehatan Anda.
4.
Pisahkan
Urusan Kantor dan Rumah
Bila pun Anda harus membawa pekerjaan ke rumah, kerjakan di
ruang kerja di rumah. Bila tidak ada, buat ruangan tersebut, misal sisi kamar
tertentu atau lainnya. Hal ini membantu Anda membuat batasan jelas antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda.
Mencampuradukkan kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak
membuat Anda lebih hebat. Hal ini justru bisa merusak keduanya, kehidupan dan
pekerjaan Anda. Jadi, bagilah waktu Anda dengan baik dan berusaha untuk tetap
profesional dalam menjalankannya.
5. Buat To Do List
Setelah menyelesaikan pekerjaan hari ini, tulislah hal-hal
yang perlu dikerjakan besok. Atau buat jadwal jelas dalam seminggu, sebulan,
atau sesuai target yang Anda inginkan. Kebiasaan menuangkan pikiran dalam
tulisan akan membuat Anda lebih fokus dalam bekerja. Anda akan lebih produktif
dan bangga pada diri Anda sendiri. Hal ini tentu baik untuk kesehatan mental.
6. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya
hidup sehat tidak hanya baik untuk fisik, namun juga untuk kesehatan mental
Anda. Buatlah rutinitas sehat di keseharian Anda. Pilihlah makan makanan yang
bergizi, rajinlah berolahraga, cukupi kebutuhan air harian Anda, dan lainnya. Mulai
dari sekarang ya dan usahakan lakukan setiap hari. Anda akan bersyukur
di masa depan.
7. Bicarakan Masalah Anda
Setiap
orang punya masalah dan masalah tersebut tentu harus diusahakan selesai untuk kehidupan
yang lebih baik. Salah satu cara untuk memecahkan masalah adalah dengan
membicarakannya dengan orang lain. Misal, Anda merasa beban kerja Anda terlalu
berat, atau target yang diberikan tidak masuk akal atau Anda mengalami
kekerasan, atau hal lainnya. Sampaikan hal tersebut.
Bila
Anda sulit untuk membicarakannya dengan atasan ataupun rekan kerja, coba untuk
sampaikan pada bagian SDM atau serikat pekerja atau staf lain yang Anda percaya
bisa membantu.
Terakhir,
bisa Anda merasa sangat berat melalui keseharian, bahkan terus-menerus murung,
dan bingung memecahkannya. Mencoba bantuan profesional bukanlah pilihan yang tabu.
Cobalah untuk datang ke psikolog atau tenaga kesehatan di bidang ini untuk
mendiskusikan masalah tersebut. Semoga masalah Anda mendapatkan solusi terbaik.
Comments
Post a Comment